Apa itu SQL Injection (SQLi)?
Dikutip dari Geeks For Geeks, SQL injection merupakan salah satu teknik peretasan yang digunakan untuk memasukkan sebuah parameter pada website ataupun sebuah statement query secara sengaja dengan tujuan untuk mendapatkan data user. Teknik SQL injection ini sebagian besar digunakan untuk tujuan yang tidak baik, dan beberapa dampak yang diberikan dapat berupa:
SQL injection ini banyak dipakai oleh sekelompok orang yang sering disebut sebagai peretas, atau dalam bidang keilmuan komputer, mereka dapat disebut sebagai hacker atau cracker. Terdapat perdebatan mengenai definisi antara hacker maupun cracker ini, namun kedua istilah ini sering didefinisikan sebagai berikut:
Merupakan orang yang memiliki kemampuan untuk meretas atau mengakses sebuah sistem (hacking) dengan tujuan baik untuk mencari insight baru dari aplikasi yang diretas.
Biasanya tujuan dari hacker ini adalah untuk mencari titik lemah dalam aplikasi tersebut, sehingga pemilik aplikasi tersebut dapat mengantisipasi titik lemah sistem tersebut dan dapat memperbaikinya.
Hacker biasanya bersifat tidak merusak baik sistem ataupun data, dan biasanya bertujuan untuk membantu pemilik sistem atau aplikasi untuk mencari tahu kelemahan dari sistem yang dimilikinya.
Sama seperti hacker, cracker memiliki kemampuan untuk meretas atau mengakses sebuah sistem (hacking). Cracker biasanya memiliki tujuan yang tidak baik dan bersifat merusak sistem ataupun data, ataupun mencuri data yang dimiliki oleh pemilik aplikasi ataupun database.
Seorang cracker biasanya merebut akses tanpa izin, dan mereka melakukan aksinya secara diam-diam sehingga sulit terdeteksi. Dengan mem-bypass (melewati) keamanan dan password, maka seorang cracker dapat dengan mudah mendapatkan data-data yang sifatnya personal, contohnya seperti PIN pada bank ataupun data saldo rekening.
Limit Access to the Joomla Admin Backend
Prudent restriction of access to the Joomla admin backend is essential, given its sensitive nature. You can achieve this by implementing IP filtering, and the same can be applied to other critical Joomla directories following these steps:1: Begin by creating a .htaccess file if it's not already present in the directory you intend to safeguard.2: Insert the following code into the .htaccess file:Order Deny, AllowDeny from allAllow from xx.xx.xx.xx3: Replace "xx.xx.xx.xx" with the specific IP address from which you wish to permit access.Consider employing security extensions that offer IP filtering capabilities to restrict access to the Joomla admin backend, along with other features that enhance your Joomla website's security.
As there will forever be a level of risk, the ongoing nature of Joomla security necessitates regular evaluation of potential attack vectors. Website proprietors and administrators must consistently enhance their website security to minimize the likelihood of a breach.Ultimately, we trust that you discover this article pragmatic and beneficial. If you require assistance in fortifying your Joomla website, please feel free to share your inquiries in contact form, and we will gladly provide our assistance.
Aminopoly Injection là thuốc gì?
Aminopoly Injection thuộc nhóm thuốc đường tiêu hóa, được bào chế dưới dạng bào chế dung dịch tiêm truyền, quy cách đóng gói chai 500ml.
Thành phần có trong thuốc Aminopoly Injection bao gồm:
Lysine là một loại axit amin có cấu tạo của protein. Ngoài ra, Lysine còn được gọi là axit L-2,6-diaminohexanoic, Lisina, Lys, Lysine Hydrochloride. Lysine đã được đưa vào sử dụng trong y học và thay thế cho một số loại như một phương tiện hiệu quả để giúp điều trị các vết loét lạnh do virus herpes simplex gây ra.
Liều dùng thuốc Aminopoly Injection
Liều tham khảo ở người lớn:
Lưu ý: Liều thuốc Aminopoly Injection trên chỉ mang tính chất tham khảo. Liều thuốc Aminopoly Injection cụ thể tùy thuộc vào thể trạng và mức độ diễn tiến của bệnh. Để có liều Aminopoly Injection phù hợp, người bệnh cần tham khảo ý kiến bác sĩ hoặc chuyên viên y tế.
#2 Membatasi jumlah karakter untuk memasukkan parameter
Programmer juga bisa membatasi jumlah karakter pada saat memasukkan parameter pada website. Misalkan sebuah userid sudah ditentukan hanya memiliki 8 karakter, sehingga tidak ada orang yang bisa memasukkan karakter kurang atau lebih dari 8. Ini dapat mencegah terjadinya SQL injection yang tidak diinginkan.
Selecting Wise Usernames and Passwords
When it comes to choosing your Joomla admin usernames and passwords, exercise prudence. Avoid utilizing "admin" as your username and opt for a complex password. Interestingly, this is among the most effective methods to bolster your Joomla security, and paradoxically, it's one of the simplest.Employing a strong password is imperative for robust Joomla security. Ensure that your login password possesses sufficient length (between 8 to 14 characters) and includes a combination of letters, numbers, and symbols. Remember that passwords are case-sensitive, so incorporating both uppercase and lowercase letters adds an extra layer of strength. Additionally, it's advisable to establish a routine of changing admin passwords at least once a month.
SQL Injection: The Danger it Poses for Joomla
The danger posed by SQL Injection is profound. Among the arsenal of hacking techniques, SQL Injection stands as one of the most perilous. Through this malicious tactic, an attacker can swiftly obliterate not just a table but an entire database using a straightforward command executed via your website. In the contemporary landscape, it is absolutely unacceptable for any website to exhibit a vulnerability to SQL Injection, given that security professionals have been sounding the alarm about this threat for at least a decade. Addressing SQL Injection is a recognized and extensively documented procedure.
Other Security Measures to Consider Against Joomla Vulnerabilities
Keeping your Joomla website up-to-date is crucial for both security and stability. Not all updates involve full site version upgrades; some are minor, consisting of bug fixes, while others are version updates.
Joomla boasts a dedicated security team renowned for promptly releasing patches. Neglecting to apply these patches to your Joomla website can leave it vulnerable to potential security breaches.To check for updates, follow these steps:1: Log-in to your Joomla site as an administrator.2: Navigate to Components > Joomla Update.Step 3: Joomla will then check for available updates. If a new update is detected, simply click on the "Install the Update" option.Before updating to a newer Joomla version, consider the following:Template Updates: Verify if your Joomla templates are compatible with the latest Joomla version. If not, either request the template author to update it or consider an alternative template.Extension Updates: Review and confirm that all your Joomla extensions are compatible with the updated Joomla version. Remove any extensions that aren't compatible. To update extensions, navigate to Extensions > Manage and click on the update option.Cache Clearance: After updating to a newer Joomla version, clear the cache on your Joomla site. You can accomplish this using Joomla's built-in cache clearing functionality.
Bagaimana Cara Mencegah SQL Injection?
Pada zaman sekarang ini, sebuah perusahaan ataupun startup memiliki 2 jenis database, yaitu backend database server dan data team database server. Pemilihannya tergantung dengan jenis ukuran perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk me-manage kedua database ini.
Database yang berada pada tim backend biasanya digunakan untuk pencatatan sementara, yang nantinya seluruh data pada database ini akan dimasukkan pada data team database yang lain, lalu database backend ini akan dikosongkan.
Dengan adanya sistem seperti ini, maka walaupun ada orang yang bisa meretas database, maka mereka tidak akan mendapatkan data apapun karena backend database-nya kosong, karena sudah dipindah ke database lainnya.
Tidak Melakukan Validasi Input
SQL Injection biasanya terjadi karena developer tidak membersihkan input atau masukan dari pengguna. Sebagai developer yang baik, kita harus selalu curiga terhadap input yang berasal dari pengguna. Kita tidak boleh percaya begitu saja apa yang diberikan oleh pengguna.