Salah Satu Tugas Utama Malaikat Jibril Dalam Ajaran Islam Adalah

Malaikat dalam Al-Qur’an: yang Halus & Tak Terlihat

Dalam nalar manusia modern, perbincangan tentang jin, setan, Malaikat dianggap sebagai omong kosong. Ini bisa dipahami karena keberadaan makhluk yang halus dan tak terlihat ini tidak terdeteksi oleh metodologi keilmuan mereka yang populer disebut sebagai metode ilmiah. Karena tidak terdeteksi, maka wujud-wujud tersembunyi itu dianggap tidak ada, dan perbincangan tentangnya secara indrawi dan rasional bukan berarti wujud itu tidak ada.Al-Qur’an menginformasikan bahwa jin, setan, dan Malaikat merupakan makhluk ciptaan Allah, bahkan diciptakan lebih dulu daripada manusia. Jadi, persoalannya bukan pada ada atau tidaknya wujud makhluk tersebut, tetapi lebih pada bagaimana kita menyikapi keberadaan mereka dengan cara yang benar.Buku ini membahas tentang keberadaan Malaikat dalam kaitannya dengan kehidupan manusia. Di dalamnya diuraikan berbagai hal, mulai dari mengimani keberadaannya.

Nama dan Tugas Malaikat

Nama dan tugas Malaikat dalam agama Islam sebagai berikut.

Pertama, adalah Malaikat Jibril yang memiliki tugas untuk menyampaikan wahyu kepada Rasul-Rasul Allah SWT. Pada zaman modern ini telah tak ada lagi Nabi atau Rasul. Sebab, Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir dan telah wafat ribuan tahun silam. Malaikat Jibril juga memiliki tugas selain menyampaikan wahyu kepada Rasul-Rasul Allah SWT, adapun tugas yang dimaksud adalah akan meniupkan roh ke dalam janin di dalam kandungan.

Malaikat Mikail memiliki tugas untuk memberikan rezeki kepada makhluk hidup di bumi. Malaikat Mikail bertugas memberikan rezeki kepada setiap makhluk hidup di muka bumi, tidak hanya pada manusia, tetapi juga pada hewan, tumbuhan dan yang lainnya.

Semuanya kemudian akan mendapatkan rezekinya masing-masing melalui Malaikat Mikail. Tak hanya dalam memberikan rezeki, atas izin Allah SWT, Malaikat Mikail juga bertugas dalam mengatur panas, hujan serta tanaman yang ada di bumi.

Malaikat Israfil dengan tugas dalam menjaga dan meniup sangkakala di hari kiamat. Sangkakala sendiri sejenis terompet yang ukurannya cukup besar. Ketika Allah SWT sudah memerintahkan kepada Malaikat Israfil untuk meniup sangkakala, maka saat itu juga akan datang hari kiamat.

Pada hari kiamat tiba, seluruh makhluk hidup yang bernyawa yang ada di dunia ini akan mati. Kemudian, setelah meniup sangkakala yang pertama, Allah SWT akan menghidupkan kembali Malaikat Israfil untuk meniup kembali sangkakala. Ketika sangkakala yang kedua sudah ditiup, maka semua makhluk hidup akan dibangkitkan kembali. Pada saat itulah yang dinamakan sebagai hari kebangkitan.

Selanjutnya nama Malaikat yang wajib diimani adalah Malaikat Izrail. Tugasnya adalah mencabut nyawa seluruh makhluk hidup yang ada di dunia. Tidak ada satu makhluk pun yang kemudian akan terlewat dari takdirnya untuk meninggal dunia jika sudah waktunya.

Ketika makhluk hidup akan meninggal dunia, maka Malaikat Izrail kemudian akan mendatangi makhluk tersebut serta mencabut nyawanya. Malaikat Izrail bisa dibilang juga menjadi Malaikat yang namanya cukup dikenal diantara nama Malaikat lainnya. Malaikat Izrail sebagai Malaikat yang sangat patuh kepada perintah Allah SWT, termasuk diantaranya mencabut nyawa makhluk Allah.

Malaikat Munkar memiliki tugas menanyai orang di dalam kubur serta berbuat berbagai keburukan. Setelah nyawa manusia dicabut oleh Malaikat Izrail dan ia meninggal dunia, maka di dalam kubur, ia akan bertemu dengan Malaikat Munkar yang akan mempertanyakan keimanan serta mendatangi manusia yang kerap berbuat keburukan dalam hidupnya.

Dalam Alquran sendiri dideskripsikan, Malaikat Munkar sebagai suatu sosok menyeramkan yang membawa palu godam sebagai senjatanya. Ia kemudian akan bertanya kepada manusia dan jika sang manusia tak dapat menjawab, Malaikat Munkar kemudian akan memukul kepala manusia itu dengan menggunakan senjatanya hingga hancur.

Tak berhenti di situ, manusia kemudian akan dibangkitkan kembali dan ditanya berbagai pertanyaan yang sama. Malaikat Munkar kemudian akan memukulkan senjatanya jika manusia tak bisa menjawab. Begitu seterusnya hingga Hari Kebangkitan tiba.

Malaikat Nakir bertugas menanyakan orang di dalam kubur dalam berbuat kebaikan. Kebalikan dari Malaikat Munkar, Malaikat Nakir yang akan datang ke alam kubur serta menanyakan manusia soal kebaikannya.

Dikisahkan dalam Alquran, Malaikat Nakir kemudian akan memiliki wajah yang ramah serta menyenangkan. Diceritakan pula, jika manusia kemudian didatangi oleh Malaikat Nakir, maka orang tersebut akan masuk ke surganya Allah.

Malaikat Raqib, bertugas mencatat berbagai amal baik manusia selama ia hidup di dunia. Dikisahkan dalam Alquran, catatan amal baik ini kemudian akan dibuat oleh Malaikat Raqib yang nantinya akan menjadi penyelamat serta pertimbangan seseorang untuk masuk surga.

Malaikat Atid bertugas mencatat amalan-amalan buruk yang pernah dilakukan oleh manusia selama hidup di dunia. Kebalikan dari Malaikat Raqib, Malaikat Atid akan mencatat semua amalan buruk yang dilakukan manusia selama ia masih hidup di dunia. Keburukan serta kejahatan sekecil apa pun tak luput dari catatan Malaikat Atid.

Malaikat kesembilan yang wajib diimani adalah Malaikat Malik. Tugas Malaikat Malik adalah menjaga pintu neraka.

Hal ini sesuai dengan surat At-Tahrim ayat 6 yang berbunyi

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu serta keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia serta batu, penjaganya adalah Malaikat-Malaikat yang kasar, yang keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka serta senantiasa mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Neraka adalah tempat bagi mereka yang semasa hidupnya selalu berbuat buruk serta tidak beriman kepada Allah SWT.

Malaikat Ridwan, memiliki tugas menjaga pintu surga. Dalam Alquran, surga digambarkan sebagai tempat yang indah serta merupakan hadiah bagi mereka yang selalu beriman kepada Allah SWT semasa waktu hidupnya.

Nama dan Tugas Malaikat

Nama dan tugas Malaikat dalam agama Islam sebagai berikut.

Pertama, adalah Malaikat Jibril yang memiliki tugas untuk menyampaikan wahyu kepada Rasul-Rasul Allah SWT. Pada zaman modern ini telah tak ada lagi Nabi atau Rasul. Sebab, Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir dan telah wafat ribuan tahun silam. Malaikat Jibril juga memiliki tugas selain menyampaikan wahyu kepada Rasul-Rasul Allah SWT, adapun tugas yang dimaksud adalah akan meniupkan roh ke dalam janin di dalam kandungan.

Malaikat Mikail memiliki tugas untuk memberikan rezeki kepada makhluk hidup di bumi. Malaikat Mikail bertugas memberikan rezeki kepada setiap makhluk hidup di muka bumi, tidak hanya pada manusia, tetapi juga pada hewan, tumbuhan dan yang lainnya.

Semuanya kemudian akan mendapatkan rezekinya masing-masing melalui Malaikat Mikail. Tak hanya dalam memberikan rezeki, atas izin Allah SWT, Malaikat Mikail juga bertugas dalam mengatur panas, hujan serta tanaman yang ada di bumi.

Malaikat Israfil dengan tugas dalam menjaga dan meniup sangkakala di hari kiamat. Sangkakala sendiri sejenis terompet yang ukurannya cukup besar. Ketika Allah SWT sudah memerintahkan kepada Malaikat Israfil untuk meniup sangkakala, maka saat itu juga akan datang hari kiamat.

Pada hari kiamat tiba, seluruh makhluk hidup yang bernyawa yang ada di dunia ini akan mati. Kemudian, setelah meniup sangkakala yang pertama, Allah SWT akan menghidupkan kembali Malaikat Israfil untuk meniup kembali sangkakala. Ketika sangkakala yang kedua sudah ditiup, maka semua makhluk hidup akan dibangkitkan kembali. Pada saat itulah yang dinamakan sebagai hari kebangkitan.

Selanjutnya nama Malaikat yang wajib diimani adalah Malaikat Izrail. Tugasnya adalah mencabut nyawa seluruh makhluk hidup yang ada di dunia. Tidak ada satu makhluk pun yang kemudian akan terlewat dari takdirnya untuk meninggal dunia jika sudah waktunya.

Ketika makhluk hidup akan meninggal dunia, maka Malaikat Izrail kemudian akan mendatangi makhluk tersebut serta mencabut nyawanya. Malaikat Izrail bisa dibilang juga menjadi Malaikat yang namanya cukup dikenal diantara nama Malaikat lainnya. Malaikat Izrail sebagai Malaikat yang sangat patuh kepada perintah Allah SWT, termasuk diantaranya mencabut nyawa makhluk Allah.

Malaikat Munkar memiliki tugas menanyai orang di dalam kubur serta berbuat berbagai keburukan. Setelah nyawa manusia dicabut oleh Malaikat Izrail dan ia meninggal dunia, maka di dalam kubur, ia akan bertemu dengan Malaikat Munkar yang akan mempertanyakan keimanan serta mendatangi manusia yang kerap berbuat keburukan dalam hidupnya.

Dalam Alquran sendiri dideskripsikan, Malaikat Munkar sebagai suatu sosok menyeramkan yang membawa palu godam sebagai senjatanya. Ia kemudian akan bertanya kepada manusia dan jika sang manusia tak dapat menjawab, Malaikat Munkar kemudian akan memukul kepala manusia itu dengan menggunakan senjatanya hingga hancur.

Tak berhenti di situ, manusia kemudian akan dibangkitkan kembali dan ditanya berbagai pertanyaan yang sama. Malaikat Munkar kemudian akan memukulkan senjatanya jika manusia tak bisa menjawab. Begitu seterusnya hingga Hari Kebangkitan tiba.

Malaikat Nakir bertugas menanyakan orang di dalam kubur dalam berbuat kebaikan. Kebalikan dari Malaikat Munkar, Malaikat Nakir yang akan datang ke alam kubur serta menanyakan manusia soal kebaikannya.

Dikisahkan dalam Alquran, Malaikat Nakir kemudian akan memiliki wajah yang ramah serta menyenangkan. Diceritakan pula, jika manusia kemudian didatangi oleh Malaikat Nakir, maka orang tersebut akan masuk ke surganya Allah.

Malaikat Raqib, bertugas mencatat berbagai amal baik manusia selama ia hidup di dunia. Dikisahkan dalam Alquran, catatan amal baik ini kemudian akan dibuat oleh Malaikat Raqib yang nantinya akan menjadi penyelamat serta pertimbangan seseorang untuk masuk surga.

Malaikat Atid bertugas mencatat amalan-amalan buruk yang pernah dilakukan oleh manusia selama hidup di dunia. Kebalikan dari Malaikat Raqib, Malaikat Atid akan mencatat semua amalan buruk yang dilakukan manusia selama ia masih hidup di dunia. Keburukan serta kejahatan sekecil apa pun tak luput dari catatan Malaikat Atid.

Malaikat kesembilan yang wajib diimani adalah Malaikat Malik. Tugas Malaikat Malik adalah menjaga pintu neraka.

Hal ini sesuai dengan surat At-Tahrim ayat 6 yang berbunyi

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu serta keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia serta batu, penjaganya adalah Malaikat-Malaikat yang kasar, yang keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka serta senantiasa mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Neraka adalah tempat bagi mereka yang semasa hidupnya selalu berbuat buruk serta tidak beriman kepada Allah SWT.

Malaikat Ridwan, memiliki tugas menjaga pintu surga. Dalam Alquran, surga digambarkan sebagai tempat yang indah serta merupakan hadiah bagi mereka yang selalu beriman kepada Allah SWT semasa waktu hidupnya.

Buku-Buku Terkait Malaikat

Buku-Buku Terkait Malaikat

Malaikat Termasuk ke dalam Makhluk Gaib

Iman kepada Malaikat Allah SWT berarti kita juga mempercayai dengan sepenuh hati bahwa kita percaya atas kebesaran Allah SWT, jika seseorang kemudian tidak percaya adanya Malaikat Allah SWT, maka orang tersebut tidak dikatakan sebagai orang yang mukmin atau beriman.

Malaikat yang diciptakan Allah SWT sudah ada sebelum manusia diciptakan. Penciptaan Malaikat juga berbeda dengan manusia, Allah SWT dalam menciptakan Malaikat berasal dari nur atau cahaya.

Dikutip dari buku Rahasia Alam Malaikat Jin serta Setan karya Umar Sulaiman, Malaikat termasuk ke dalam makhluk gaib. Artinya, mereka kemudian tidak terlihat, dan tidak bisa diraba, serta tidak bisa dirasa oleh panca indera manusia, jasad Malaikat halus serta dapat berubah-ubah. Para Malaikat juga bukan laki-laki atau perempuan. Allah SWT juga menciptakan Malaikat dalam wujud yang indah. Sebagaimana dalam firman Allah QS. Yusuf ayat 31.

فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَـًٔا وَءَاتَتْ كُلَّ وَٰحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ ٱخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۖ فَلَمَّا رَأَيْنَهُۥٓ أَكْبَرْنَهُۥ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَٰشَ لِلَّهِ مَا هَٰذَا بَشَرًا إِنْ هَٰذَآ إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ

Artinya: Maka saat wanita-wanita itu melihatnya, mereka akan merasa kagum kepada (keelokan rupa)nya serta mereka akan melukai (jari) tangannya dan berkata: ‘Maha sempurnalah Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tak lain adalah Malaikat yang mulia’. (QS. Yusuf: 31).

tirto.id - Dalam agama Islam, salah satu dari 10 malaikat yang diketahui nama dan tugasnya adalah Jibril. Tugas malaikat Jibril adalah untuk menyampaikan wahyu dari Allah kepada para nabi dan rasul.

Kemudian, sepeninggal nabi dan rasul terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, apakah malaikat Jibril masih memiliki tugas lain?

Muncul anggapan bahwa malaikat Jibril tidak lagi turun ke langit dunia setelah menyampaikan wahyu terakhir. Mengutip laman NU, anggapan tersebut ditepis oleh Syekh Jalaluddin As Suyuthi. Menurutnya, malaikat Jibril masih memiliki tugas lain di samping menyampaikan wahyu.

Allah menciptakan setiap malaikat lengkap dengan kedudukannya masing-masing. Dalam Al Quran surah Al Saffat ayat 164, Allah berfirman, "Dan tidak satupun di antara kami (Malaikat) melainkan memiliki kedudukan tertentu." Malaikat Jibril secara umum diberi tugas menyampaikan wahyu dan risalah kenabian, sekaligus berhubungan secara personal dengan para nabi dan rasul.

Malaikat Jibril dinamakan dua kali dalam Al Quran yaitu pada surat Al Baqarah ayat 97-98 dan At Tahrim ayat 4. Di dalam Al Quran.

Jibril memiliki beberapa nama lain, seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin dan yang lain.

Sementara itu, dalam Jurnal Al Wajid Vol.1 No.2 Halaman 195-210 (Desember 2020) disebutkan, tugas malaikat Jibril setelah kenabian yang diketahui petunjuknya dari Al Quran dan As Sunnah yakni sebagai berikut:

1. Mendampingi orang yang sakaratul maut dalam keadaan bersuci

Dalam buku Syarah Nuruzh Zhalam ala Aqidati Awam karya Syekh M Nawawi Banten, As Suyuthi mengatakan jika Jibril turut hadir pada seseorang yang menghadapi sakaratul maut dalam keadaan suci karena berwudhu.

Sebuah riwayat dalam hadits menyebutkan, ada empat malaikat yang mendapat tugas untuk mengelola dunia. Di antara mereka adalah malaikat JIbril dengan salah satu tugasnya untuk mengurusi angin.

Malaikat Mikail ditugasi mengurus hujan dan tumbuhan. Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa. Semetara malaikat Israfil menyampaikan perintah pada mereka.

Ibnu Abi Hatin dan Abu Syekh meriwayatkan dalam kitab Al-Uẓamah dan Al-Baihaqī dalam kitab Syu'abul Iman, dari Ibnu Sabit berkata, "Empat Malaikat yang mengurusi urusan dunia yaitu Jibril, Mikail, malaikat maut, dan Israfil. Jibril diserahi untuk mengatur angin dan para tentara, Mikail diserahi untuk mengurus hujan dan tumbuh-tumbuhan, malaikat maut diserahi untuk mencabut nyawa, sedangkan Israfil diserahi tugas menyampaikan perintah kepada mereka”.(HR. al-Baihaqi No. 294)

3. Memenuhi dan menahan hajat manusia

Allah telah menugaskan malaikat Jibril dalam urusan memenuhi dan menahan hajat manusia. Allah menyukai lantunan doa orang mukmin, sehingga Jibril diperintahkan untuk menahan hajat orang itu. Sebaliknya, Allah tidak menyukai lantunan doa orang kafir sehingga Jibril diperintahkan untuk segera memenuhi hajat itu.

Dalam sebuah hadits yang disampaikan dari Sabit, dia berkata, "Telah sampai kepadaku riwayat yang menyatakan bahwa Allah mendelegasikan malaikat Jibril dalam urusan memenuhi hajat hidup manusia. Apabila seorang mukmin berdoa, maka Allah pun berkata kepada Jibril, 'Wahai Jibril! Tahan dulu untuk memenuhi hajatnya karena Aku sungguh sangat senang mendengar lantunan doanya'. Apabila orang kafir berdoa, Allah pun berkata kepadanya, 'Wahai Jibril! Penuhi apa yang menjadi hajatnya karena sesungguhnya Aku tidak suka mendengar lantunan doanya'."(HR. Al Baihaqi No.32)

4. Hadir dalam Lailatul Qadar

Pada laman SDIT Al Hasanah Bengkulu disebutkan, Jibril turut memiliki peran penting saat hadirnya Malam Qadar (Lailatul Qadar) di setiap akhir bulan Ramadan. Malam yang nilainya lebih baik dari 1000 bulan itu, seluruh malaikat akan turun ke Bumi dengan membawa rahmat. Dan, malaikat yang menjadi pemimpinnya adalah Jibril.

Peristiwa ini juga menjadi petunjuk bahwa Jibril masih turun ke dunia untuk tugas lainnya. Al Quran memberikan petunjuk tentang kehadiran Jibril saat Lailatul Qadar melalui surah Al Qadr ayat 4. Pada kata "ruh", mayoritas ulama berpendapat bahwa itu adalah nama dari malaikat Jibril yang menjadi pemimpin atas malaikat lainnya.

"Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan” (QS Al Qadr: 4).

tirto.id - Pendidikan

Kontributor: Ilham Choirul AnwarPenulis: Ilham Choirul AnwarEditor: Yulaika Ramadhani

SIAPAKAH sosok malaikat pencabut nyawa dalam ajaran Islam? Simak jawabannya secara jelas berikut ini.

Dilansir laman Konsultasi Syariah, Ustadz Ammi Nur Baits ST BA mengungkapkan bahwa sosok malaikat pencabut nyawa menurut ajaran Islam adalah malaikat maut. Hal ini sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala jelaskan dalam ayat suci Alquran:

قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ

"Katakanlah: 'Malaikat Maut yang diserahi untuk mencabut nyawa kalian, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan'." (QS As-Sajdah: 11)

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menceritakan proses kematian hamba yang beriman. Beliau mengatakan:

ثُمَّ يَجِىءُ مَلَكُ الْمَوْتِ عَلَيْهِ السَّلاَمُ حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَيَقُولُ أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ اخْرُجِى إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ

"Kemudian datanglah Malaikat Maut 'alaihis salam. Dia duduk di samping kepalanya, dan mengatakan, 'Wahai jiwa yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan ridha-Nya'." (HR Ahmad nomor 18543, Abu Dawud: 4753, dishahihkan Syekh Syuaib Al Arnauth)

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Lalu yang menjadi pertanyaan, selama ini masyarakat mengenal malaikat pencabut nyawa bernama Izrail, apakah benar?

"Nama yang diberikan oleh Allah dalam Alquran dan yang disebutkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits untuk malaikat pecabut nyawa adalah Malaikat Maut," jelas Ustadz Ammi.

"Sementara nama Izrail, ditegaskan para ulama ahli hadits, tidak didukung oleh dalil baik dari Alquran maupun sunnah," imbuhnya.

Dalam Aqidah Thahawiyah dinyatakan:

ونؤمن بملك الموت الموكل بقبض أرواح العالمين

"Kami beriman dengan Malaikat Maut yang bertugas mencabut seluruh alam."

Dalam catatan kaki Aqidah Thahawiyah, Imam al-Albani menyatakan:

هذا هو اسمه في القرآن، وأما تسميته بـ “عزرائيل” كما هو الشائع بين الناس فلا أصل له، وإنما هو من الإسرائيليات

"Nama ini (Malaikat Maut) itulah nama yang ada dalam Alquran. Sementara nama Izrail, yang terkenal di masyarakat, tidak ada dasarnya. Ini adalah nama yang bersumber dari berita israiliyat. (Takhrij At-Thahawiyah)."

Demikian pula yang disampaikan Imam Ibnu Utsaimin dalam Liqa Bab al-Maftuh, volume 16:

وأما ملك الموت فأنه لا يصح تسميته بعزرائيل، وإنما يقال فيه مللك الموت كما قال الله عز وجل “قُلْ يَتَوَفَّاكُم مَّلَكُ المَوْتِ الَّذِي وَكِّلَ بِكُمْ” ولم يصح عن النبي صلى الله عليه وسلم أن اسمه عزرائيل

"Tentang malaikat kematian, tidak ada dalil yang shahih mengenai nama Izrail. Nama yang benar adalah Malaikat Maut. Sebagaimana yang difirmankan Allah (yang artinya), Katakanlah: 'Malaikat Maut yang diserahi untuk mencabut nyawa kalian. Dan tidak terdapat riwayat yang shahih dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa nama malaikat ini adalah Izrail." (Liqa Bab al-Maftuh, VI)

"Sepeti itulah sikap yang diajarkan para ulama. Mereka menggunakan nama seperti yang disebutkan dalam Alquran. Dan menghindari istilah yang tidak didukung oleh dalil," terang Ustadz Ammi Nur Baits.

"Setidaknya kita bisa menjamin bahwa keyakinan kita tentang malaikat pencabut nyawa adalah keyakinan yang sesuai dengan Alquran dan hadits," pungkasnya.

Wallahu a'lam bisshawab.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Tugas Malaikat – Sebagai umat Muslim, kita diwajibkan untuk meyakini Rukun Iman. Rukun Iman sendiri meyakini serta percaya bahwa sosok-sosok yang disebutkan di dalam rukun tersebut, walaupun tidak dapat dilihat secara langsung.

Salah satu Rukun Iman yang harus dipercayai oleh umat Muslim adalah percaya kepada Malaikat. Dalam agama Islam, Malaikat merupakan makhluk Allah SWT yang diciptakan dari cahaya. Terdapat ribuan Malaikat di dunia yang bertugas membantu Allah SWT, seperti mencatat amal baik dan amal buruk, menjaga pintu surga dan neraka, dan sebagainya.

Supaya Grameds mengetahui lebih dalam tentang tugas Malaikat, maka bisa simak artikel ini. Berikut ini nama-nama Malaikat dan tugasnya yang wajib diketahui oleh umat Islam.

Malaikat (bahasa Arab: الملائكة‎ (jamak); tunggal: الملك) menurut agama Islam merupakan makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT, Malaikat tidak makan ataupun minum dan tidak memiliki hawa nafsu seperti manusia. Menurut bahasa Arab, kata “Malaikat” sendiri merupakan kata jamak dari kata malak yang berarti kekuatan. Kata ini sediri menjadi bentuk mashdar (infinitif) al-alukah yang berarti risalah ataupun misi.

Malaikat sendiri merupakan makhluk yang selalu taat kepada Allah dan tidak pernah membangkang. Malaikat selalu beribadah kepada Allah Swt tiada henti serta mereka senang mencari dan mengelilingi majelis dzikir. Selain itu, Malaikat juga mempunyai kemampuan yang diberikan oleh Allah Swt yaitu mereka dapat mengubah bentuknya menyerupai manusia.

Malaikat sebagai makhluk surgawi yang diciptakan oleh Allah (dalam Islam) dari cahaya kemudian melakukan tugas-tugas tertentu yang diberikan kepadanya. Sementara sang pembawa misi biasanya disebut juga dengan Rasul. Malaikat sendiri diciptakan oleh Allah dari cahaya atau nur jika berdasarkan kepada hadist nabi Muhammad, “Malaikat ini sendiri telah diciptakan dari cahaya”.

Untuk meyakini keberadaan Malaikat sendiri merupakan salah satu dari enam Rukun Iman dalam Islam, tepatnya rukun iman yang kedua. Percaya kepada Malaikat adalah meyakini bahwa adanya Malaikat, walau tak terlihat, dan meyakini bahwa mereka kemudian menjadi satu makhluk ciptaan Allah. Mereka juga menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya serta tidak pernah berdosa.

Tak seorang pun kemudian mengetahui jumlah pasti Malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya. Meskipun pada dasarnya manusia tidak dapat melihat Malaikat, tetapi jika Allah berkehendak maka Malaikat dapat dilihat oleh manusia. Hal ini umumnya terjadi pada para Nabi dan Rasul. Malaikat selalu menampakkan diri dalam wujud laki-laki kepada para Nabi serta Rasul, seperti yang terjadi kepada Nabi Ibrahim.

Malaikat Termasuk ke dalam Makhluk Gaib

Iman kepada Malaikat Allah SWT berarti kita juga mempercayai dengan sepenuh hati bahwa kita percaya atas kebesaran Allah SWT, jika seseorang kemudian tidak percaya adanya Malaikat Allah SWT, maka orang tersebut tidak dikatakan sebagai orang yang mukmin atau beriman.

Malaikat yang diciptakan Allah SWT sudah ada sebelum manusia diciptakan. Penciptaan Malaikat juga berbeda dengan manusia, Allah SWT dalam menciptakan Malaikat berasal dari nur atau cahaya.

Dikutip dari buku Rahasia Alam Malaikat Jin serta Setan karya Umar Sulaiman, Malaikat termasuk ke dalam makhluk gaib. Artinya, mereka kemudian tidak terlihat, dan tidak bisa diraba, serta tidak bisa dirasa oleh panca indera manusia, jasad Malaikat halus serta dapat berubah-ubah. Para Malaikat juga bukan laki-laki atau perempuan. Allah SWT juga menciptakan Malaikat dalam wujud yang indah. Sebagaimana dalam firman Allah QS. Yusuf ayat 31.

فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَـًٔا وَءَاتَتْ كُلَّ وَٰحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ ٱخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۖ فَلَمَّا رَأَيْنَهُۥٓ أَكْبَرْنَهُۥ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَٰشَ لِلَّهِ مَا هَٰذَا بَشَرًا إِنْ هَٰذَآ إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ

Artinya: Maka saat wanita-wanita itu melihatnya, mereka akan merasa kagum kepada (keelokan rupa)nya serta mereka akan melukai (jari) tangannya dan berkata: ‘Maha sempurnalah Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tak lain adalah Malaikat yang mulia’. (QS. Yusuf: 31).

Malaikat Memiliki Sayap

Selain itu, Malaikat-Malaikat Allah SWT juga memiliki sayap-sayap yang demikian indah. Sebagaimana dalam firman Allah SWT QS. Fathir ayat 1.

الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۚ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Artinya: Segala puji bagi Allah Pencipta bumi dan langit, yang kemudian akan menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan (yang akan mengurus berbagai macam urusan) serta mempunyai sayap, dimana masing-masing dua, tiga dan empat. Allah juga menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang kemudian dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa terhadap segala sesuatu.” (QS. Fathir: 1).

Fungsi Iman kepada Malaikat Iman kepada Malaikat diantaranya adalah yakin serta membenarkan bahwa Malaikat itu diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya (nur). Selain itu, fungsi iman kepada Malaikat Allah SWT lainnya adalah selalu melakukan perbuatan baik serta selalu tidak berusaha untuk tidak melakukan berbagai perbuatan buruk karena dirinya selalu diawasi oleh Malaikat.

Dengan berupaya masuk ke surga yang dijaga oleh Malaikat Ridwan serta bertakwa dan beriman kepada Allah SWT dan berlomba-lomba mendapatkan Lailatul Qadar dengan meningkatkan keikhlasan, keimanan, serta kedisiplinan, maka kita sudah berusaha untuk bertakwa kepada Allah.

Selain itu, selalu berpikirlah serta berhati-hati dalam melaksanakan setiap perbuatan karena tiap perbuatan yang baik atau perbuatan buruk akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.

Demikian pembahasan tentang tugas Malaikat beserta beberapa hal yang terkait dengan Malaikat. Setelah membaca artikel ini sampai selesai, semoga bermanfaat bagi Grameds. Kamu juga bisa mencari buku-buku terkait dengan Malaikat atau tentang Islam di Gramedia.com dan dapatkan informasi #LebihDenganMembaca bersama Gramedia.

Mengundang Malaikat ke Rumah

“Bagi manusia ada Malaikat-Malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah …” (QS. ar-Ra’d: 11) Setiap muslim pasti mendambakan rumah yang senantiasa dihadiri oleh para Malaikat Allah dan dijauhkan dari syaitan! Kehadiran Malaikat akan membuat rumah kita laksana surga. Kehadiran mereka di rumah akan melahirkan aura ketenteraman, kesejukan, dan kedamaian ruhani. Dapatkah kita mengundang kehadiran Malaikat? Bagaimana agar Malaikat bersedia hadir dan mengunjungi rumah kita? Bagaimana mewujudkan rumah yang penuh keberkahan? Amal-amal apa saja yang bisa menghadirkan Malaikat? Insya Allah, buku ini mampu memotivasi diri untuk lebih giat melakukan amal-amal kebajikan dan menjadikan rumah kita laksana surga… “Sesungguhnya rumah itu akan terasa luas bagi penghuninya, akan didatangi Malaikat, dijauhi syaitan dan akan membanjir pula kebaikan ke dalamnya, jika dibacakan al-Quran di dalamnya. Sebaliknya, rumah itu akan terasa sempit bagi penghuninya, akan dijauhi Malaikat dan akan didatangi syaitan serta tidak akan banyak kebaikan di dalamnya, jika tidak dibacakan al-Quran.” (HR. ad-Darimi)